Rabu, 12 September 2012

Benarkah Kita Sudah Merdeka?

0 komentar
 teman-teman semua, saya tertarik untuk mengeposkan kembali suatu artikel ini, coba kalian baca dan pahami maksud dari artikel ini!

Tak terasa 64 tahun kan menjelang usia negeri ini yang katanya sudah merdeka sejak diproklamasikannya.
proklamasi-teks-sebelum-diketik-2
Teks proklamasi ini yang jadi catatan sejarah bahwa kita telah terbebas dari imperialisme negeri-negeri barat, setelah berabad-abad dalam cengkeraman penjajajah.
Kemerdekaan itu telah diperjuangkan dengan pengorbanan harta, darah dan nyawa. Bukan hasil dari pemberian belas kasih sang penjajajah, tapi dari usaha para pahlawan kita dengan memohon keridhaan Allah SWT untuk bisa membebaskan negeri dari angkara murka kaum imperialis. Sungguh sebuah pengorbanan yang tiada terkira dari para pahlawan kita untuk membebaskan negeri ini dari tangan penjajah, sehingga kita bisa menikmati alam kemerdekaan yang banyak memberikan ruang gerak untuk berkreasi, salah satunya ngeblog.
Sungguh sebuah hal yang patut kita syukuri nikmat kemerdekaan ini, mereka para pahlawan tak sedikitpun meminta balas jasa atas semua yang mereka lakukan untuk meraih kemerdekaan bangsa ini, bahkan Taman Makam Pahlawan dan Gelar Pahlawan bukan sesuatu yang ingin mereka raih. Mereka dengan ikhlas memberikannya kepada kita alam kemerdekaan ini, dan sudah sepatutnya kita bisa mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat.
Tetap benarkah bangsa ini sudah benar-benar merdeka?
bendera-indonesia
Tentara Belanda, Portugis & Jepang memang sudah tak lagi dinegeri Indonesia untuk menjajah, bendera-bendera merekapun kini hanya berkibar di halaman kedutaan besar dan kantor perwakilan diplomat saja tidak lebih. Tak ada lagi benteng-benteng yang diisi oleh bala tentara mereka, tak ada lagi sebutan ekstrimis-ekstrimis, tak ada lagi para pejuang yang melakukan gerilya, tak ada lagi teriakan serang, serbu…..Allahu akbar…tak ada lagi kini teriakan lantang bung Tomo.
Seluruh negeri kini telah dikuasai oleh bangsa kita baik secara de jure maupun de facto, seluruh negara didunia ini telah mengakui kemerdekaan kita. Tetapi sayang seribu kali sayang kemerdekaan ini cenderung hanya semu belaka, apalagi kalau melihat bagaimana kita mengisi kemerdekaan ini. Setelah komunisme runtuh , imperialisme berubah wajah dan cara untuk menaklukkan negeri-negeri lemah. Melalui politik, sosial, ekonomi dan budaya kini mereka menguasai, ini jauh lebih berbahaya dan merusak, karena kebanyakan kita tidak tersadar bahwa kita sedang dalam cengkeraman penjajah gaya baru.
Lihat saja pola hidup bangsa kita sekarang semua cenderung pada pola fikir barat yang merusak, dan itu menjadi trend. Kita jadi jauh lebih londo dari londo itu sendiri. Westernisasi sudah jadi wajah bangsa ini, nilai-nilai ketimuran sudah semakin terkikis tergilas oleh modernisasi yang tak bermoral. Kebebasan telah jadi agama baru, merasa berhak melakukan apa saja yang kita inginkan tanpa lagi mengindahkan norma-norma yang ada.
Inikah makna kemerdekaan yang ingin kita raih?, kalau jawabannya iya sungguh ironis bangsa ini, kita menari-nari diatas pengorbanan harta, darah dan nyawa para pahlawan kita bahkan kita tak tersadar telah melakukan itu. Bertahun-tahun seremoni-demi seremoni digelar untuk memperingati hari kemerdekaan, tapi hanya sekedar seremoni tak bermakna, tanpa semangat baru untuk bangkit, tanpa aksi lanjutan.
Hanya lomba-lomba dan hiburan dan goyangan erotis serta semerbak aroma minuman keras dan pertunjukan-pertunjukan yang menyekutukan pemilik kehidupan. Adakan hal tersebut masih saja terjadi ditahun ini, kita lihat saja nanti.
“Sesungguhnya kemerdekaan itu tak pernah kita miliki jika saja kita masih memiliki illah yang lain selain Allah SWT” 



SUMBER: http://contohrpp.wordpress.com/2009/08/02/benarkah-kita-sudah-merdeka/
Read more ►

7 Tempat Yang Masih Alami di Dunia

1 komentar
TEMAN-TEMAN COBA DEH KALIAN BACA ARTIKEL BERIKUT INI!


7 Tempat yang Masih Alami di Dunia


1. Namibia
Namibia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk paling jarang di dunia. Nama salah satu negara Afrika bagian selatan ini diambil dari Gurun Namib, rumah bagi 2.500 ekor cheetah. Dengan bukit pasir raksasa, petroglif kuno, kawah dan air terjunnya, Namibia menjadi salah satu lanskap paling tak tersentuh di Afrika. Namibia juga menjadi salah satu negara yang mencantumkan hal-hal mengenai penjagaan kesehatan ekosistem dalam konstitusinya.

2. Galapagos
Meskipun perjalanan Darwin ke sejumlah pulau-pulau unik diikuti oleh wisatawan yang tak terhitung jumlahnya, Kepulauan Galapagos masih menjadi tempat yang murni. Kepulauan ini merupakan rumah bagi kura-kura raksasa, iguana, singa laut, pinguin, ikan paus dan ikan. Dihuni oleh 23.000 penduduk dan ratusan spesies endemis, kepulauan ini juga menjadi tempat pelestarian hayati laut selama lima puluh tahun.

3. Papua Nugini
Para ilmuwan percaya jika banyak spesies tanaman dan hewan yang belum ditemukan berada di sini. Eksploitasi sumber daya alam terhambat oleh medan yang kasar, sistem hukum dan tingginya biaya pengembangan infrastruktur. Karena semua masalah manusia, sebagian besar lanskap masih sulit untuk disentuh.

4. Seychelles
Seychelles memiliki persentase tanah konservasi terbesar dibandingkan negara-negara lain. Sekitar 50 persen dari keseluruhan wilayah negara kepulauan ini berada di bawah konservasi. Karena itu, Seychelles merupakan rumah bagi beberapa pantai yang luar biasa murni dan spesies seperti burung nasional, burung beo hitam Seychelles. Pengunjung yang sampai di sana relatif sedikit, terutama di sepanjang garis pantai “berbubuk” lembut yang membentang sejauh 305 mil (490 kilometer).

5. Bhutan
Sementara beberapa orang mungkin berpikir jika Tibet sebagai surga tercemar, sepupunya, Bhutan, justru jauh lebih bersih. Lebih dari 60 persen wilayah negara ditutupi hutan dan seperempat wilayah ditunjuk sebagai taman nasional atau kawasan lindung. Dikenal sebagai Tanah Naga Guntur, negara ini memiliki pegunungan terjal dan lembah-lembah sehingga tepat untuk dijadikan hotspot bagi keanekaragaman hayati.

6. Daintree National Park, Australia
Kadang-kadang sesuatu yang lebih tua, menjadi semakin tak tersentuh. Seperti Daintree National Park di Far North Queensland, Australia, yang berisi hutan hujan berusia 110 juta tahun―salah satu ekosistem tertua di bumi. Taman ini adalah rumah bagi ribuan jenis tumbuhan dan pohon yang berusia lebih dari 2.500 tahun.

7. Fiordland, Selandia Baru
Di ujung selatan pantai barat Selandia Baru, wilayah Fiordland masih liar, kasar dan nihil pembangunan. Dengan gunung tinggi yang jatuh ke dalam perairan berbatu gerigi, Fiordland belum pernah mempunyai penduduk permanen. Bahkan, orang-orang Maori hanya mengunjunginya hanya untuk sementara waktu guna berburu, memancing dan untuk mengumpulkan batu giok. Selain itu, arus udara bertiup lurus dari Antartika sehingga udara Fiordland merupakan salah satu yang terbersih di planet ini.
SUMBER:  http://halamanberita.blogspot.com/2012/09/7-tempat-yang-masih-alami-di-dunia.html
Read more ►
 

Copyright © OSIS SMA N 1 PIYUNGAN Design by Deni Pratama Putra :) | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger